It's Suki's Journey! Simple Girl with CoMpL1C4T3d L1F3

I wanna make my life more beautiful each day with the one I love

Saturday, March 22, 2008

Tri Hari Suci Paskah

Minggu lalu sudah dirayakan Minggu Palma, mengenang saat Yesus dielu-elukan di Yerusalem, di mana orang2 melambaikan daun palma dan membentangkan pakaian di jalan sebagai alas buat Yesus yang disambut bak Raja, meskipun hanya dengan menaiki keledai betina sebagai lambang kesederhanaan Tuhan Yesus.

Kamis Putih

Kamis Putih kemarin memperingati malam menjelang kematian Yesus, di mana Tuhan Yesus mengadakan perjamuan terakhir dan pembasuhan kaki kedua belas muridNya. Sama seperti 20 abad yang lalu, Romo juga membasuh kasih dua belas umat yang terpilih dan diakhiri dengan perarakan salib Yesus. Malam itu, aku begitu terharu, membayangkan di masa lalu Yesus pasti sangat merasa kesepian, sedih dan takut menghadapi cobaan.

Seperti nama perayaaannya - Kamis Putih - dekorasi di Gereja juga putih bersih dan suci. Meskipun misanya agak malam sekitar jam 21 malam, aku sangat bersemangat. Rabu malam aku sudah booking si Jazzy biar ga dibawa kabur sama Koko. Soalnya kan misa malam, aku ga berani naik kendaraan umum. Jam 23.00 aku masih ikut Tuguran sekitar 20 menit. Sekitar jam 23.30 baru sampai rumah.

Jumat Agung.
Jam 7.30 aku sudah ada di Gereja untuk menyaksikan Tablo - Drama penyaliban Yesus - yang dibawakan oleh Mudika MBK. Aku kasih satu jempol deh buat Tablo ini, karena si pemeran Yesus benar2 dicambuk dan disalibkan ( tidak dipaku tentunya ). Saat menyaksikan Tablo ini, entah kenapa kedua lengan aku jadi merinding dan merasa sangat sedih.
Misa Jumat Agung jam 15.00, aku berangkat dari rumah jam 14.00 soalnya dari tadi siang ragu2 antara mau ke Gereja MBK atau ke Abdi Siswa yang lebih dekat ke rumah. Aku lebih suka ke MBK karena ambiance di Gereja MBK itu sudah sangat dekat dengan hati aku. Tapi mikirin bakalan penuh banget dan tidak kebagian tempat duduk, aku jadi ingin ke Abdi Siswa. Kelamaan mikir, akhirnya aku baru berangkat jam 14.00.
Sebelum berangkat aku berdoa dulu semoga Tuhan yang menuntun ke mana aku harus pergi. Jadi sewaktu aku keluar dari pintu rumah, aku masih belum tau mau ke Gereja atau ke Abdi Siswa. Begitu sudah sampai di jalan raya, aku ada dorongan untuk naik Angkot ke arah Gereja. Ya sudahlah, berarti pilihan ku memang ke sana. Sampai di Gereja, aku sudah merasa hopeless untuk dapat duduk di dalam, karena kursi2 lipat di halaman depan Gereja dan Aula sudah banyak orang, yang artinya Gereja dan Aula sudah penuh! Memang shift ini misanya di Gereja dan di Aula. Tapi aku setidaknya masih menyimpan sedikit harapan dapat tempat duduk, lagian aku kan sendirian, gampang diselipin. Harapan aku tidak terwujud, semua barisan penuh terisi dan aku melangkah keluar Gereja dengan sedih. Akhirnya aku putusin ke Sekolah Abdi Siswa naik Bajaj, saat itu sudah jam 14.15.
Mau tau kondisi Aula AbSis? Full juga sampai ke koridor sekolah. Aku nyeseel banget datangnya kenapa telat. Terpaksa aku berdiri di sisi kiri aula deh bersama beberapa umat yang lain. Tapi Bapa selalu mengasihi umatnya, sewaktu misa sudah mau dimulai, petugas memberitahukan masih ada sisa 4 kursi di depan altar yang tadinya mau dipakai sama prodiakon, tapi kelebihan. Puji syukur kepada Tuhan, Dia memang selalu menolong aku dan itu terasa nyata buatku selama ini. Misa dipimpin oleh Romo Agis. Aku kali ini kurang bisa berkonsentrasi misa karena ada beberapa gangguan teknis yang cukup buat sakit kuping. Misa selesai dua jam kemudian.
AKu berjalan kaki pulang dan mampir ke warnet sebentar. Jam 18.00 tiba2 ada keinginan sangat kuat buat aku untuk pergi ke Gereja lagi, dan tanpa pikir panjang aku keluar dari warnet, memberhentikan Bajaj trs meluncur ke Gereja. Pak Satpam yang jagain pintu bingung lihat aku kepagian. " Misa kan jam 20.00 Neng", katanya. "Biarin Pak, takut ga kebagian tempat", jawabku sambil ketawa. Ya gitu deh, akhirnya aku duduk tungguin selama 2 jam, ditambah lagi misa selama 2 jam dengan prosesi yang sama seperti yang sudah aku ikutin di Abdi Siswa sore tadi. Selesai misa jam 22.00, aku pulang menumpang sama Pak Koban, guru agama aku kemarin. Lihat kan, Tuhan memang selalu melindungi aku. Disaat aku kebingungan mau pulang naik apa malam2 begini, Pak Koban menawarkan pulang bareng. God, I Love U...
Nonton Passion of the Christ
Setiba di rumah, aku telepon Hunny sebentar karena dari siang blm ada kabar. Buru2 naik ke kamar, stel Trans yang lagi tayangin Passion of the Christ. Agak kecewa juga sih, aku nontonnya sudah agak telat, pas dibagian Pilatus sedang menghakimi Yesus dan akhirnya dia cuci tangan.Tiap kali aku nonton film ini, pasti aku menangis dan merasa sungguh mengasihani Kristus. Malam tadi juga, aku menangis sendirian tidak berhenti menyaksinya film dimana Yesus disiksa dan didera. Setiap kata-kata yang meluncur dari mulut Yesus sudah sangat aku hafal, karena sering baca di Alkitab dan dari pagi hingga malam, dialog itu selalu ada di setiap Misa yang aku ikutin. Aku semakin mantap mencintai Yesus. Malam ini aku berdoa memohon ampun karena sudah lama meninggalkan Yesus Kristus, sementara Dia sudah berkorban nyawa menebus dosa-dosa kita.
Sabtu Vigili
Nah sore nanti aku bakal ikutin Sabtu Vigili jam 18.00 tapi jam 4 aku sudah harus berada di Gereja, agar kejadian kemarin tidak terjadi lagi. Wish me Luck ya

1 Comments:

Blogger Aj_Natz said...

Do you know? Tangan yang memaku Yesus di kayu salib adalah tangan si director-nya sendiri, Mel Gibson. Dalam suatu wawancara, dia bilang itu sebagai perlambang betapa dia (dan juga kita) sering kali berperilaku 'memaku' Yesus di kayu salib. Mel Gibson-nya sendiri dalam film ini murni sbg director, ngga muncul dalam film, kecuali tangannya aja pas memaku Yesus di kayu salib.
Gue memang penggemar film Mel Gibson :P Sis udah nonton Braveheart, The Patriot dan The Sign belum?

9:52 AM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home


Sign my Guestbook from Bravenet.com Get your Free Guestbook from Bravenet.com