It's Suki's Journey! Simple Girl with CoMpL1C4T3d L1F3

I wanna make my life more beautiful each day with the one I love

Tuesday, February 12, 2008

Just sharing..kita yang berkecukupan, mereka yang kekurangan

Pantaskah kita membuang2 makanan sementara banyak orang kelaparan di luar sana?

Beberapa lama yang lalu, aku beli roti tawar keju Bread talk di Citraland. Seperti biasa, sehabis bayar di kasir, aku bawa roti untuk dipotong2 menjadi 10 slices. Karena kesalahan bakernya, ada satu slice yang jatuh ke lantai. Karena tidak mungkin memberikan roti yang sudah jatuh ke customer, baker langsung membuang seluruh rotinya - termasuk yang tidak jatuh alias masih bersih - ke tong sampah. Cukup shock juga aku lihat makanan dibuang2. Iseng aku bertanya, " Mas, apa tidak sayang semuanya dibuang. Di luar kan masih banyak yang tidak ada makanan." Pikiran aku melayang ke anak2 pengemis yang suka duduk2 di lampu merah CL. Banyak sekali pengemis dan pengamen yang berkeliaran di sana. Alangkah baiknya apabila roti2 yang bersih tadi diberikan kepada mereka. Bakernya tersenyum dan menjawab "Sayang juga si Mbak, tapi kita tidak mau mengambil resiko. Dulu pernah kita kasih anak2 jalanan, tapi kemudian kita disalahkan sewaktu ada yang keracunan. Padahal kita tidak tahu, makanan apa yang menyebabkan mereka keracunan. Daripada dituduh yang tidak2 mendingan kita cari amannya saja". Jawaban yang masuk di akal, tapi tidak masuk ke hati aku. Tapi tiap orang punya pendapat yang berbeda2 bukan.

Hari ini aku teringat lagi kejadian di atas. Makan siang hari ini menunya ayam yang tidak aku suka. Dalam hati aku berpikir, sore nanti pasti ayam ini akan masuk tong sampah. Berarti aku sudah membuang2 makanan aku. Dunia tidak adil sekali, aku kecukupan makanan sementara di luar orang kekurangan.

Seminggu lalu, di pagi hari waktu lagi bersiap2 ke kantor, aku menonton berita di Liputan pagi SCTV. Berita yang sangat menyedihkan! Di Afrika sana ( aku lupa nama negaranya ), penduduknya yang miskin mengkonsumsi KUE LUMPUR!! Bayangin aja teman2...lumpur dicampur dengan tepung, ragi dan perasa, dibuatkan adonan, dibentuk menjadi keping2an dan dijual ke pasar. Di video direkam bagaimana penduduk di sana makan kue lumpur yang DIBELI di pasar dan kemudian memakannya. Sewaktu dimakan, lumpurnya masih lengket di mulut dan lidah. Mereka mengaku terpaksa mengkonsumsi kue lumpur ini karena tidak mempunyai uang untuk membeli makanan yang layak.

Ya Tuhan, ampuni aku apabila tidak mensyukuri apa yang aku punya saat ini. Puji Tuhan, aku masih bisa hidup dengan layak. Aku cuma bisa berdoa, semoga Tuhan melindungi seluruh bangsa di bumi ini agar semua manusia bisa hidup lebih layak. Thanks God...U still protect me..

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home


Sign my Guestbook from Bravenet.com Get your Free Guestbook from Bravenet.com